Biaya dan Ongkos Paket Haji Umrah Tahun 2011
Umrah Mulai $1750
Haji Mulai S6500
Tentang Haji * Paket Haji Khusus * Hikmah Haji * Rukun Haji * Manasik Haji * Biaya Haji * Tata Cara Haji * Haji 2011 * Travel Haji Tentang Umrah * Paket umrah * Travel Umrah * Ibadah Umrah
Kamis, 04 November 2010
Rabu, 03 November 2010
Paket Perkawinan Di Depan Ka'bah
Setelah ijab kabul selesai dilaksanakan maka pasangan pengantin baru tersebut akan meneruskan berbulan madu di Kairo, Luxor, dan Iskandarsyah. ””Sungguh berbulan madu seusai menjalankan ibadah umrah akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi pasangan mempelai. Tidak semua penyelenggara perjalanan haji dan umrah memiliki program seperti ini
Tentang Haji * Paket Haji Khusus * Hikmah Haji * Rukun Haji * Manasik Haji * Biaya Haji * Tata Cara Haji * Haji 2011 * Travel Haji Tentang Umrah * Paket umrah * Travel Umrah * Ibadah Umrah
Tentang Haji * Paket Haji Khusus * Hikmah Haji * Rukun Haji * Manasik Haji * Biaya Haji * Tata Cara Haji * Haji 2011 * Travel Haji Tentang Umrah * Paket umrah * Travel Umrah * Ibadah Umrah
Menerima Paket Pernikahan di Mekkah
Kami menerima Paket pernikahan Di Mekkah Al Mukarromah
Hubungi: PT.Happy Prima Wisata 0813-10655056
Tentang Haji * Paket Haji Khusus * Hikmah Haji * Rukun Haji * Manasik Haji * Biaya Haji * Tata Cara Haji * Haji 2011 * Travel Haji Tentang Umrah * Paket umrah * Travel Umrah * Ibadah Umrah
Hubungi: PT.Happy Prima Wisata 0813-10655056
Tentang Haji * Paket Haji Khusus * Hikmah Haji * Rukun Haji * Manasik Haji * Biaya Haji * Tata Cara Haji * Haji 2011 * Travel Haji Tentang Umrah * Paket umrah * Travel Umrah * Ibadah Umrah
Berangkat Haji Berkat Sedekah
Subhanallah walhamdulilla, karena saya sering menyuruh orang untuk bersedekah, saya diuji bertubi-tubi.’
Pendiri Daarul Qurían Internasional School, Ustadz Yusuf Mansur, mengaku pernah lupa bahwa manusia tak boleh memastikan sesuatu yang belum terjadi. Yusuf berkisah, pada 1990 lalu, ia yakin dan telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menunaikan ibadah haji. Namun, menjelang hari pemberangkatan ia memliliki masalah sehingga batal ke Tanah Haram. Begitu pula pada tahun 2003. Saat itu, Yusuf kembali memiliki segala persiapan untuk berangkat ke Arab Saudi. Namun karena terganjal masalah keluarga, lagi-lagi ia batal untuk menunaikan ibadah haji.
”Astaghfirullah. Saya pernah lupa sudah merasa yakin dan memastikan hal yang belum terjadi. La haula wala kuwata illah billah,” ujarnya. Tahun 2005, media massa kerap menggunakan gelar haji yang melekat pada dirinya. ”Padahal waktu itu saya belum berhaji. Alhamdulillah, itu saya anggap sebuah doa,” ujarnya. Ia pun sengaja tidak mengklarifikasi masalah itu karena gelar haji memotivasinya untuk terus memohon agar Allah mengijinkannya berhaji.
Setahun kemudian, sebuah travel terkemuka menawarkan dirinya untuk menunaikan ibadah haji secara gratis. Ia pun diamanahkan untuk menjadi pimpinan rombongan. Ia sempat menolak lantaran belum pernah menunaikan haji. Namun pihak travel terus mendesak ustadz yang pernah keranjingan balap motor ini. Akhirnya, ia pun setuju dan iklan pun dipajang untuk mengajak masyarakat berangkat haji bersamanya. Pendaftaran para calon jamaah haji pun mengalir. Antusias masyarakat yang ingin pergi bersamanya begitu tinggi.
Tapi Allah masih berkehendak lain. Menjelang pemberangkatan, pihak travel membatalkan dengan alasan jika belum berhaji tidak diizinkan memimpin rombongan. Akhirnya, pihak travel menawarkan diri nya menjadi jamaah lebih dulu, dan tahun berikutnya menjadi pemimpin rombongan. Tapi tawaran tersebut tak lagi gratis namun mendapat diskon hampir setengah harga. Pria kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini mengaku sempat menangis. Bukan karena biaya gratis yang dibatalkan. Ia khawatir merasa membohongi masyarakat dan membuat kecewa banyak calon jamaah.
Namun ia lebih sedih lantaran Allah tak jua memanggilnya untuk ke Tanah Suci. Ayah empat putra tersebut hampir saja khilaf dan memarahi pimpinan travel. Tapi ia terus bersabar dan bertawakal. Penggarap juga pemain film Kun Fa Yakuun ini sempat pesimis dirinya tak kan pernah berhaji. Yusuf sempat trauma membicarakan masalah haji, tapi kemudian bangkit lagi. Ia kemudian menyerahkan keinginan mulianya kepada Sang Khalik.
Di tengah kondisi yang kurang mengenakkan, tiba-tiba seorang sahabatnya dari luar kota datang dan hendak meminjam uang sebesar Rp 40 juta. Uang tersebut akan digunakan sahabatnya memberangkatkan saudaranya ke Tanah Suci. Karibnya itu memberi jaminan sebuah mobil tua yang kalau dijual harga tertingginya sekitar Rp 30 juta.
”Subhanallah walhamdulillah, karena saya sering menyuruh orang untuk bersedekah, saya diuji bertubi-tubi,” ujarnya. Dengan kesabaran dan keikhlasan, ia pun memberikan uang tersebut kepada kawannya. Sedangkan mobil tua itu ia biarkan saja. Yusuf sempat bertanya pada Allah tentang hikmah apa yang ada dibalik semua ujian kegagalannya berhaji. Setelah pendaftaran haji 2006 ditutup, ia pun pasrah. Tapi diluar dugaan, ia bertemu dengan seorang Habib keturunan Arab yang mengajaknya makan siang.
Di akhir pertemuannya, sang Habib menanyakan kapan berangkat haji. ”Saya cuma katakan, tidak jadi berangkat. Tidak punya uang,” ujarnya. Allah kemudian menunjukkan Kuasa-Nya. Di saat pendaftaran haji sudah tutup, ia bersama istrinya justru berangkat ke Tanah Haram. Yusuf pun semakin sadar apa yang ada dalam persepsi manusia tidak sepenuhnya benar. Ia pun semakin merasakan kehebatan sedekah yang luar biasa. ”Allah memiliki skenario terbaik,” tuturnya.
Tentang Haji * Paket Haji Khusus * Hikmah Haji * Rukun Haji * Manasik Haji * Biaya Haji * Tata Cara Haji * Haji 2011 * Travel Haji Tentang Umrah * Paket umrah * Travel Umrah * Ibadah Umrah
Pendiri Daarul Qurían Internasional School, Ustadz Yusuf Mansur, mengaku pernah lupa bahwa manusia tak boleh memastikan sesuatu yang belum terjadi. Yusuf berkisah, pada 1990 lalu, ia yakin dan telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menunaikan ibadah haji. Namun, menjelang hari pemberangkatan ia memliliki masalah sehingga batal ke Tanah Haram. Begitu pula pada tahun 2003. Saat itu, Yusuf kembali memiliki segala persiapan untuk berangkat ke Arab Saudi. Namun karena terganjal masalah keluarga, lagi-lagi ia batal untuk menunaikan ibadah haji.
”Astaghfirullah. Saya pernah lupa sudah merasa yakin dan memastikan hal yang belum terjadi. La haula wala kuwata illah billah,” ujarnya. Tahun 2005, media massa kerap menggunakan gelar haji yang melekat pada dirinya. ”Padahal waktu itu saya belum berhaji. Alhamdulillah, itu saya anggap sebuah doa,” ujarnya. Ia pun sengaja tidak mengklarifikasi masalah itu karena gelar haji memotivasinya untuk terus memohon agar Allah mengijinkannya berhaji.
Setahun kemudian, sebuah travel terkemuka menawarkan dirinya untuk menunaikan ibadah haji secara gratis. Ia pun diamanahkan untuk menjadi pimpinan rombongan. Ia sempat menolak lantaran belum pernah menunaikan haji. Namun pihak travel terus mendesak ustadz yang pernah keranjingan balap motor ini. Akhirnya, ia pun setuju dan iklan pun dipajang untuk mengajak masyarakat berangkat haji bersamanya. Pendaftaran para calon jamaah haji pun mengalir. Antusias masyarakat yang ingin pergi bersamanya begitu tinggi.
Tapi Allah masih berkehendak lain. Menjelang pemberangkatan, pihak travel membatalkan dengan alasan jika belum berhaji tidak diizinkan memimpin rombongan. Akhirnya, pihak travel menawarkan diri nya menjadi jamaah lebih dulu, dan tahun berikutnya menjadi pemimpin rombongan. Tapi tawaran tersebut tak lagi gratis namun mendapat diskon hampir setengah harga. Pria kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini mengaku sempat menangis. Bukan karena biaya gratis yang dibatalkan. Ia khawatir merasa membohongi masyarakat dan membuat kecewa banyak calon jamaah.
Namun ia lebih sedih lantaran Allah tak jua memanggilnya untuk ke Tanah Suci. Ayah empat putra tersebut hampir saja khilaf dan memarahi pimpinan travel. Tapi ia terus bersabar dan bertawakal. Penggarap juga pemain film Kun Fa Yakuun ini sempat pesimis dirinya tak kan pernah berhaji. Yusuf sempat trauma membicarakan masalah haji, tapi kemudian bangkit lagi. Ia kemudian menyerahkan keinginan mulianya kepada Sang Khalik.
Di tengah kondisi yang kurang mengenakkan, tiba-tiba seorang sahabatnya dari luar kota datang dan hendak meminjam uang sebesar Rp 40 juta. Uang tersebut akan digunakan sahabatnya memberangkatkan saudaranya ke Tanah Suci. Karibnya itu memberi jaminan sebuah mobil tua yang kalau dijual harga tertingginya sekitar Rp 30 juta.
”Subhanallah walhamdulillah, karena saya sering menyuruh orang untuk bersedekah, saya diuji bertubi-tubi,” ujarnya. Dengan kesabaran dan keikhlasan, ia pun memberikan uang tersebut kepada kawannya. Sedangkan mobil tua itu ia biarkan saja. Yusuf sempat bertanya pada Allah tentang hikmah apa yang ada dibalik semua ujian kegagalannya berhaji. Setelah pendaftaran haji 2006 ditutup, ia pun pasrah. Tapi diluar dugaan, ia bertemu dengan seorang Habib keturunan Arab yang mengajaknya makan siang.
Di akhir pertemuannya, sang Habib menanyakan kapan berangkat haji. ”Saya cuma katakan, tidak jadi berangkat. Tidak punya uang,” ujarnya. Allah kemudian menunjukkan Kuasa-Nya. Di saat pendaftaran haji sudah tutup, ia bersama istrinya justru berangkat ke Tanah Haram. Yusuf pun semakin sadar apa yang ada dalam persepsi manusia tidak sepenuhnya benar. Ia pun semakin merasakan kehebatan sedekah yang luar biasa. ”Allah memiliki skenario terbaik,” tuturnya.
Tentang Haji * Paket Haji Khusus * Hikmah Haji * Rukun Haji * Manasik Haji * Biaya Haji * Tata Cara Haji * Haji 2011 * Travel Haji Tentang Umrah * Paket umrah * Travel Umrah * Ibadah Umrah
Nyaris tak Berangkat Haji
Naik haji merupakan impian setiap Muslim, demikian pula dengan saya. Setelah melalui penantian panjang, akhirnya saya bisa menunaikan ibadah haji. Bahkan, keberangkatan saya ke Tanah Suci ketika itu atas undangan Raja Arab Saudi, melalui kantor di mana saya bekerja.
Setelah melalui proses seleksi, biasanya ada ratusan orang dari Indonesia diberangkatkan ke Tanah Suci dengan fasilitas yang sangat memadai karena statusnya sebagai jamaah haji tamu kerajaan. Nama saya termasuk salah satu yang diusulkan.
Mendapat informasi seperti itu, tentu saya sangat gembira. Apalagi dalam setiap kesempatan, sudah sejak lama saya berdoa agar bisa berangkat haji melalui program undangan raja ini. Doa itu sepertinya dikabulkan Allah. Sekitar dua pekan sebelum Hari Raya Idul Adha, saya dipanggil pihak Atase Agama Kedutaan Arab Saudi di Jakarta untuk membicarakan rencana keberangkatan saya ke Tanah Suci.
Namun, dalam pembicaraan dengan seorang staf atase yang menemui saya, dijelaskan, pada 2008, Indonesia tidak mendapat jatah calon haji yang berstatus undangan raja. Menurut staf tersebut, pada tahun itu, sebagian besar jatah haji undangan raja untuk negara-negara Asia, termasuk Indonesia, dialihkan ke negara-negara berpenduduk Muslim di Eropa Timur.
Mendengar penjelasan itu, saya jadi lemas, apa yang selama ini saya impikan sepertinya buyar. Namun, harapan itu kembali muncul ketika staf atase tersebut menyebutkan, pihak kedutaan tetap akan memberangkatkan jamaah haji asal Indonesia. Tapi, statusnya bukan sebagai undangan raja. Menurutnya, pihak kedutaan telah menghimpun dana dari beberapa dermawan di Arab Saudi agar tetap bisa memberangkatkan calon haji asal Indonesia.
Dia tidak menjelaskan, berapa dana yang diperoleh dari sumbangan para dermawan tersebut. Namun, menurutnya, dana itu hanya cukup untuk membiayai pembelian tiket pesawat pulang pergi Jakarta-Jeddah. Sedangkan biaya untuk makan, penginapan, dan lain-lain harus disediakan sendiri. Untuk itu, saya harus menyetorkan uang 1.500 dolar AS.
Mendapat penjelasan seperti itu, saya hanya bisa terdiam. Bukan karena kecewa harus membayar. Bisa berangkat haji dengan hanya mengeluarkan uang 2.000 dolar, menurut saya, sudah luar biasa murah. Haji reguler saja, harus membayar sekitar Rp 35 juta. Tapi yang menjadi persoalan saya, adalah karena saat itu saya benar-benar tidak punya uang.
Gaji dari kantor habis untuk kebutuhan rumah tangga, pendidikan anak-anak saya, dan juga membayar utang. ””Saat ini, saya sungguh-sungguh tidak punya dana sebesar itu, Pak,”” kata saya pada staf tersebut.Namun, staf kedutaan tadi tetap memberikan kesempatan kepada saya. Bahkan, dia menurunkan jumlah uang yang harus dibayarkan menjadi 1.500 dolar AS. ””Ya sudah, 1.500 dolar saja deh, Mas,”” katanya.
Mendapat kemudahan seperti ini, saya kembali terdiam hingga beberapa saat kemudian saya menjawab, ””Pak, saya tidak sanggup,”” kata saya lagi. Saya berpikir, mungkin saya bisa mengusahakan uang sebesar itu dengan cara berutang. Tanpa berpikir panjang, saat itu juga saya putuskan mundur saja dan urung berangkat.
””Demi Allah, saya tidak berangkat ke Tanah Suci tahun ini, tidak apa-apa. Masalah haji, bagi saya adalah masalah panggilan Allah. Mudah-mudahan, kelak ada jalan agar saya bisa berangkat melalui cara lain,”” Kata saya pada staf atase tersebut.
Tapi, rupanya pada saat itu, Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi memerhatikan saya. Atase tersebut, langsung memanggil stafnya yang tadi mewawancarai saya. Beberapa saat kemudian, staf itu kembali menemui saya dan menyatakan ongkos yang harus saya bayar diturunkan lagi menjadi tinggal 750 dolar AS.
Masya Allah, saya betul-betul terharu mendapat perhatian seperti itu. Tapi sungguh, saat itu saya benar-benar tidak punya uang. ””Sudahlah, Pak. Tidak apa-apa saya tidak berangkat. Kalau bapak terus menurunkan ongkos yang harus saya bayar, nanti kasihan dengan jamaah lain yang akan diberangkatkan kedutaan. Berarti mereka yang harus membayar seluruh biaya perjalanan haji saya,”” jawab saya.
Mendapat jawaban saya, staf tersebut kembali menghadap atase agama. Beberapa saat kemudian, dia kembali menemui saya dan mengatakan, ””Mas, biaya sebesar itu sudah rendah sekali. Jamaah yang lain, tetap harus membayar 2.000 dolar. Begini saja, Mas saya beri kesempatan untuk berpikir dua jam. Mungkin Mas bisa mengusahakan uang itu. Coba Mas telepon ke kantor, mungkin bersedia menutupi biaya itu,”” sarannya.
Saya pun kemudian keluar dari kantor kedutaan. Di bawah pohon di luar gedung atase, saya menelpon pemimpin saya dan menjelaskan, supaya bisa berangkat haji saya harus membayar uang 750 dolar AS. ””Wah, gimana ya, Wid. Sekarang kantor juga sedang tidak ada uang,”” kata pimpinan saya.
””Ya sudah Mas. Ngga apa-apa. Mungkin belum rezeki saya bisa berangkat haji tahun ini,”” jawab saya.Kemudian saya menelpon istri saya, dan mendiskusikan ihwal kebutuhan tersebut. Hasil diskusi panjang kami memutuskan, kalau harus bayar sebesar itu, lebih baik saya tidak berangkat.
Tanpa menunggu lama, saya bergegas kembali menemui atase lagi untuk menyampaikan keputusan bahwa saya tidak jadi berangkat. Tapi alhamdulillah, saat itu pemimpin redaksi saya menelpon, ””Wid, sekarang kamu masuk kantor atase. Bilang, biayanya dibayar kantor,”” katanya.
Alhamdulillah, saya tak kuasa menahan air mata mendapat telepon dari bos saya ini. Cukup lama, saya menangis di bawah pohon, sebelum saya akhirnya masuk kantor dan menjelaskan saya siap membayar ongkos berangkat haji tersebut. Saya juga telepon ke istri, ””Bu, akhirnya saya bisa berangkat. Kantor sudah bisa membayarkan kekurangannya,”” kata saya. ””Ya syukur Alhamdulillah. Allah ternyata memberi jalan, Pak,”” jawab istri saya.
Tentang Haji * Paket Haji Khusus * Hikmah Haji * Rukun Haji * Manasik Haji * Biaya Haji * Tata Cara Haji * Haji 2011 * Travel Haji Tentang Umrah * Paket umrah * Travel Umrah * Ibadah Umrah
Setelah melalui proses seleksi, biasanya ada ratusan orang dari Indonesia diberangkatkan ke Tanah Suci dengan fasilitas yang sangat memadai karena statusnya sebagai jamaah haji tamu kerajaan. Nama saya termasuk salah satu yang diusulkan.
Mendapat informasi seperti itu, tentu saya sangat gembira. Apalagi dalam setiap kesempatan, sudah sejak lama saya berdoa agar bisa berangkat haji melalui program undangan raja ini. Doa itu sepertinya dikabulkan Allah. Sekitar dua pekan sebelum Hari Raya Idul Adha, saya dipanggil pihak Atase Agama Kedutaan Arab Saudi di Jakarta untuk membicarakan rencana keberangkatan saya ke Tanah Suci.
Namun, dalam pembicaraan dengan seorang staf atase yang menemui saya, dijelaskan, pada 2008, Indonesia tidak mendapat jatah calon haji yang berstatus undangan raja. Menurut staf tersebut, pada tahun itu, sebagian besar jatah haji undangan raja untuk negara-negara Asia, termasuk Indonesia, dialihkan ke negara-negara berpenduduk Muslim di Eropa Timur.
Mendengar penjelasan itu, saya jadi lemas, apa yang selama ini saya impikan sepertinya buyar. Namun, harapan itu kembali muncul ketika staf atase tersebut menyebutkan, pihak kedutaan tetap akan memberangkatkan jamaah haji asal Indonesia. Tapi, statusnya bukan sebagai undangan raja. Menurutnya, pihak kedutaan telah menghimpun dana dari beberapa dermawan di Arab Saudi agar tetap bisa memberangkatkan calon haji asal Indonesia.
Dia tidak menjelaskan, berapa dana yang diperoleh dari sumbangan para dermawan tersebut. Namun, menurutnya, dana itu hanya cukup untuk membiayai pembelian tiket pesawat pulang pergi Jakarta-Jeddah. Sedangkan biaya untuk makan, penginapan, dan lain-lain harus disediakan sendiri. Untuk itu, saya harus menyetorkan uang 1.500 dolar AS.
Mendapat penjelasan seperti itu, saya hanya bisa terdiam. Bukan karena kecewa harus membayar. Bisa berangkat haji dengan hanya mengeluarkan uang 2.000 dolar, menurut saya, sudah luar biasa murah. Haji reguler saja, harus membayar sekitar Rp 35 juta. Tapi yang menjadi persoalan saya, adalah karena saat itu saya benar-benar tidak punya uang.
Gaji dari kantor habis untuk kebutuhan rumah tangga, pendidikan anak-anak saya, dan juga membayar utang. ””Saat ini, saya sungguh-sungguh tidak punya dana sebesar itu, Pak,”” kata saya pada staf tersebut.Namun, staf kedutaan tadi tetap memberikan kesempatan kepada saya. Bahkan, dia menurunkan jumlah uang yang harus dibayarkan menjadi 1.500 dolar AS. ””Ya sudah, 1.500 dolar saja deh, Mas,”” katanya.
Mendapat kemudahan seperti ini, saya kembali terdiam hingga beberapa saat kemudian saya menjawab, ””Pak, saya tidak sanggup,”” kata saya lagi. Saya berpikir, mungkin saya bisa mengusahakan uang sebesar itu dengan cara berutang. Tanpa berpikir panjang, saat itu juga saya putuskan mundur saja dan urung berangkat.
””Demi Allah, saya tidak berangkat ke Tanah Suci tahun ini, tidak apa-apa. Masalah haji, bagi saya adalah masalah panggilan Allah. Mudah-mudahan, kelak ada jalan agar saya bisa berangkat melalui cara lain,”” Kata saya pada staf atase tersebut.
Tapi, rupanya pada saat itu, Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi memerhatikan saya. Atase tersebut, langsung memanggil stafnya yang tadi mewawancarai saya. Beberapa saat kemudian, staf itu kembali menemui saya dan menyatakan ongkos yang harus saya bayar diturunkan lagi menjadi tinggal 750 dolar AS.
Masya Allah, saya betul-betul terharu mendapat perhatian seperti itu. Tapi sungguh, saat itu saya benar-benar tidak punya uang. ””Sudahlah, Pak. Tidak apa-apa saya tidak berangkat. Kalau bapak terus menurunkan ongkos yang harus saya bayar, nanti kasihan dengan jamaah lain yang akan diberangkatkan kedutaan. Berarti mereka yang harus membayar seluruh biaya perjalanan haji saya,”” jawab saya.
Mendapat jawaban saya, staf tersebut kembali menghadap atase agama. Beberapa saat kemudian, dia kembali menemui saya dan mengatakan, ””Mas, biaya sebesar itu sudah rendah sekali. Jamaah yang lain, tetap harus membayar 2.000 dolar. Begini saja, Mas saya beri kesempatan untuk berpikir dua jam. Mungkin Mas bisa mengusahakan uang itu. Coba Mas telepon ke kantor, mungkin bersedia menutupi biaya itu,”” sarannya.
Saya pun kemudian keluar dari kantor kedutaan. Di bawah pohon di luar gedung atase, saya menelpon pemimpin saya dan menjelaskan, supaya bisa berangkat haji saya harus membayar uang 750 dolar AS. ””Wah, gimana ya, Wid. Sekarang kantor juga sedang tidak ada uang,”” kata pimpinan saya.
””Ya sudah Mas. Ngga apa-apa. Mungkin belum rezeki saya bisa berangkat haji tahun ini,”” jawab saya.Kemudian saya menelpon istri saya, dan mendiskusikan ihwal kebutuhan tersebut. Hasil diskusi panjang kami memutuskan, kalau harus bayar sebesar itu, lebih baik saya tidak berangkat.
Tanpa menunggu lama, saya bergegas kembali menemui atase lagi untuk menyampaikan keputusan bahwa saya tidak jadi berangkat. Tapi alhamdulillah, saat itu pemimpin redaksi saya menelpon, ””Wid, sekarang kamu masuk kantor atase. Bilang, biayanya dibayar kantor,”” katanya.
Alhamdulillah, saya tak kuasa menahan air mata mendapat telepon dari bos saya ini. Cukup lama, saya menangis di bawah pohon, sebelum saya akhirnya masuk kantor dan menjelaskan saya siap membayar ongkos berangkat haji tersebut. Saya juga telepon ke istri, ””Bu, akhirnya saya bisa berangkat. Kantor sudah bisa membayarkan kekurangannya,”” kata saya. ””Ya syukur Alhamdulillah. Allah ternyata memberi jalan, Pak,”” jawab istri saya.
Tentang Haji * Paket Haji Khusus * Hikmah Haji * Rukun Haji * Manasik Haji * Biaya Haji * Tata Cara Haji * Haji 2011 * Travel Haji Tentang Umrah * Paket umrah * Travel Umrah * Ibadah Umrah
Paket Haji Khusus ONH Plus
Kami Menerima Colon Jamaah Paket Haji Khusus ONH Plus
Bila Tekad Sudah Bulat, Allah SWT Permudah Niatnya Menunaikan Haji
Subuh menjelang suatu hari di Tanah Suci Makkah pada 2001. Di depan Ka’bah, jamaah umrah bersimpuh dengan sabar dan berdoa. Semua jamaah menunggu waktu shalat subuh. Tiba-tiba seorang sahabat, seorang direktur keuangan perusahaan bumbu masak asal Jepang dari Surabaya, berbisik. “Saya yakin, insya Allah Pak Mitra balik ke sini untuk berhaji.”
Dia lantas membuka buku doa tawaf, kalau tak salah di putaran ketujuh . “Lihat nih,” tunjuknya. “Ini doa, diijabah Allah.” Artinya, “Ya Allah yang Mahaperkasa, berilah kami rezeki yang halal untuk kembali ke rumah-Mu.” Sebagai Muslim beriman, Mitra percaya doa itu, yang kemudian dia aminkan harapan sahabatnya. Walaupun, menurut pikirannya, masalah dana berhaji plus sungguh mustahil didapatkannya untuk kembali ke Tanah Suci.
Sahabatnya itu selalu mengajaknya beribadah di waktu luang. Makanya, dia pun bisa mengumrahkan almarhum ayah, kakek, dan neneknya. Dengan mengendarai taksi, Mitra dan sahabatnya itu ke miqat di Tan’im atau Ji’rona untuk berihram dan kembali ke Masjidil Haram.
Dengan sesama rekan kameraman TV Nurjaman, dia juga pernah berniat mencium Hajar Aswad. Rupanya, pada pukul 03.00 dini hari, jamaah masih penuh membeludak. Namun, dengan sabar, mereka berhasil menjalankan niatnya.
Mitra Alamsyah berumrah pada Desember 2001, bertepatan Ramadhan 1422 hijriah. Umrah itu diikuti oleh rombongan sembilan kru televisi nasional yang diundang ke Tanah Suci. Biaya umroh saat itu dari biro perjalanan tersebut sangat tinggi menurut ukurannya.
Undangan itu untuk tugas meliput peresmian Hotel Intercontinental Dar El Tawhid. Namun, saat di Jeddah, kamera mereka disita aparat Arab Saudi, kecuali dari rekan televisi swasta. “Kami pun tak bisa meliput. Akhirnya, pengundang menyewa satu kamera yang dipakai bergantian. Bila wawancara, mikrofon yang on ke narasumber hanya satu, tapi yang terlihat ada 10 mikrofon TV Indonesia,” kenangnya.
Saat kembali ke tanah air, mereka terkendala pengambilan kamera yang disimpan para petugas Arab Saudi di kantor pusatnya. Kepulangan pun tertunda. Staf lokal akhirnya membantu untuk negosiasi pengembalian kamera tersebut. Soalnya, sembilan kameramen mengancam tidak akan pulang ke Tanah Air tanpa kamera. Alhamdulillah, katanya, esoknya setelah boarding pass ditunjukkan, pihak berwajib menjanjikan pengembalian kamera. Itu pun baru dilakukan setelah rombongan naik ke pesawat.
Niat untuk berhaji selalu mewarnai hatinya. Dia dan istrinya lalu mendaftarkan diri untuk ke Tanah Suci. Saat menanyakan biayanya ke biro perjalanan haji, dia sungguh kaget. Biaya yang ditawarkan sekitar 8.500 dolar AS. Ada paket Perdana Tour yang nilainya 5.500-8.000 dolar AS.
Karena bertekad haji, dia meminta diskon dan dikabulkan dengan nilai 10 ribu dolar AS untuk berdua. “Uang muka saya bayar 1.000 dolar AS. Sisanya diangsur sampai Desember 2003. Cuma, saya bingung bagaimana melunasi 10 ribu dolar AS, padahal penghasilan waktu itu, ya pas-pasan saja.”
Allah Maha Pemurah. Rezekinya mengalir seperti tak henti. Dana perjalanan ke daerah dikumpulkannya, juga uang bonus dan tunjangan lain-lain. Ongkos Naik Haji (ONH) lunas pada Oktober 2003. “Saya siap mental ke tanah suci, menjalankan rukun Islam kelima Februari 2004. Akhirnya, setelah tiga tahun dari umrah itu, doa dan harapan sahabat asal Surabaya itu makbul.”
Sebelum berangkat, seorang ustaz memberi tausyiah. “Pak perbarui niatnya ke tanah suci itu untuk apa.” Mendengarnya, dia pun terkesima. Dia mempertanyakan dirinya, apa benar niatnya itu karena Allah atau yang lain. Makanya, dia pun memperbaiki niatnya berhaji.
Adapula iming-iming dari manajemen kantor untuk menanggung ongkos haji bila dia ikut bertugas meliput. Bila dia setuju, uang 5.000 dolar AS bisa dihematnya dan tentu ada uang saku pula. Memang menggiurkan, tapi dia menampik tawaran itu.
Meskipun sebagai wartawan, dia tetap membawa handycam untuk dokumentasi pribadi.
Selama di sana, ada berbagai peristiwa yang mengagetkan. Ada tabrakan masal antarjamaah di area pelemparan jumroh pada 1 Februari 2004 sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Arab News menulis, 251 orang tewas terinjak-injak di lantai dua Jamarat. Tabrakan selama 30 menit itu memakan korban, di antaranya 54 jamaah Indonesia, 36 jamaah Pakistan, dan 13 jamaah Mesir.
“Saya abadikan situasi itu dengan handycam. Kejadian itu diliput semua. Bila pengawal mendekat, terpaksa kamera saya sembunyikan di balik baju,” ungkap pensiunan kameraman televisi ini. Budi Raharjo,
Dewi Mardiani /Riyanto
Dia lantas membuka buku doa tawaf, kalau tak salah di putaran ketujuh . “Lihat nih,” tunjuknya. “Ini doa, diijabah Allah.” Artinya, “Ya Allah yang Mahaperkasa, berilah kami rezeki yang halal untuk kembali ke rumah-Mu.” Sebagai Muslim beriman, Mitra percaya doa itu, yang kemudian dia aminkan harapan sahabatnya. Walaupun, menurut pikirannya, masalah dana berhaji plus sungguh mustahil didapatkannya untuk kembali ke Tanah Suci.
Sahabatnya itu selalu mengajaknya beribadah di waktu luang. Makanya, dia pun bisa mengumrahkan almarhum ayah, kakek, dan neneknya. Dengan mengendarai taksi, Mitra dan sahabatnya itu ke miqat di Tan’im atau Ji’rona untuk berihram dan kembali ke Masjidil Haram.
Dengan sesama rekan kameraman TV Nurjaman, dia juga pernah berniat mencium Hajar Aswad. Rupanya, pada pukul 03.00 dini hari, jamaah masih penuh membeludak. Namun, dengan sabar, mereka berhasil menjalankan niatnya.
Mitra Alamsyah berumrah pada Desember 2001, bertepatan Ramadhan 1422 hijriah. Umrah itu diikuti oleh rombongan sembilan kru televisi nasional yang diundang ke Tanah Suci. Biaya umroh saat itu dari biro perjalanan tersebut sangat tinggi menurut ukurannya.
Undangan itu untuk tugas meliput peresmian Hotel Intercontinental Dar El Tawhid. Namun, saat di Jeddah, kamera mereka disita aparat Arab Saudi, kecuali dari rekan televisi swasta. “Kami pun tak bisa meliput. Akhirnya, pengundang menyewa satu kamera yang dipakai bergantian. Bila wawancara, mikrofon yang on ke narasumber hanya satu, tapi yang terlihat ada 10 mikrofon TV Indonesia,” kenangnya.
Saat kembali ke tanah air, mereka terkendala pengambilan kamera yang disimpan para petugas Arab Saudi di kantor pusatnya. Kepulangan pun tertunda. Staf lokal akhirnya membantu untuk negosiasi pengembalian kamera tersebut. Soalnya, sembilan kameramen mengancam tidak akan pulang ke Tanah Air tanpa kamera. Alhamdulillah, katanya, esoknya setelah boarding pass ditunjukkan, pihak berwajib menjanjikan pengembalian kamera. Itu pun baru dilakukan setelah rombongan naik ke pesawat.
Niat untuk berhaji selalu mewarnai hatinya. Dia dan istrinya lalu mendaftarkan diri untuk ke Tanah Suci. Saat menanyakan biayanya ke biro perjalanan haji, dia sungguh kaget. Biaya yang ditawarkan sekitar 8.500 dolar AS. Ada paket Perdana Tour yang nilainya 5.500-8.000 dolar AS.
Karena bertekad haji, dia meminta diskon dan dikabulkan dengan nilai 10 ribu dolar AS untuk berdua. “Uang muka saya bayar 1.000 dolar AS. Sisanya diangsur sampai Desember 2003. Cuma, saya bingung bagaimana melunasi 10 ribu dolar AS, padahal penghasilan waktu itu, ya pas-pasan saja.”
Allah Maha Pemurah. Rezekinya mengalir seperti tak henti. Dana perjalanan ke daerah dikumpulkannya, juga uang bonus dan tunjangan lain-lain. Ongkos Naik Haji (ONH) lunas pada Oktober 2003. “Saya siap mental ke tanah suci, menjalankan rukun Islam kelima Februari 2004. Akhirnya, setelah tiga tahun dari umrah itu, doa dan harapan sahabat asal Surabaya itu makbul.”
Sebelum berangkat, seorang ustaz memberi tausyiah. “Pak perbarui niatnya ke tanah suci itu untuk apa.” Mendengarnya, dia pun terkesima. Dia mempertanyakan dirinya, apa benar niatnya itu karena Allah atau yang lain. Makanya, dia pun memperbaiki niatnya berhaji.
Adapula iming-iming dari manajemen kantor untuk menanggung ongkos haji bila dia ikut bertugas meliput. Bila dia setuju, uang 5.000 dolar AS bisa dihematnya dan tentu ada uang saku pula. Memang menggiurkan, tapi dia menampik tawaran itu.
Meskipun sebagai wartawan, dia tetap membawa handycam untuk dokumentasi pribadi.
Selama di sana, ada berbagai peristiwa yang mengagetkan. Ada tabrakan masal antarjamaah di area pelemparan jumroh pada 1 Februari 2004 sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Arab News menulis, 251 orang tewas terinjak-injak di lantai dua Jamarat. Tabrakan selama 30 menit itu memakan korban, di antaranya 54 jamaah Indonesia, 36 jamaah Pakistan, dan 13 jamaah Mesir.
“Saya abadikan situasi itu dengan handycam. Kejadian itu diliput semua. Bila pengawal mendekat, terpaksa kamera saya sembunyikan di balik baju,” ungkap pensiunan kameraman televisi ini. Budi Raharjo,
Dewi Mardiani /Riyanto
Senin, 04 Oktober 2010
umroh
umroh
umroh
umrah
rent on tour
emak naik haji
a tour operator ,
dan travel ,
travel ke yogyakarta
haji mp
travel umroh
lombok travel ,
travel agent indonesia
travel agent in indonesia
travel murah
bali travel agent
umrah from dubai
pakej haji
paket tour singapura
batam travel
film emak naik haji
emak ingin naik haji download
paket tour singapore
buana tour
[umroh]
paket umroh
paket umrah
travel agent di surabaya
umroh tour
travel agent in bandung
download film emak ingin naik haji
anta travel
doa doa umrah
travel agent di yogyakarta
batam tour package
batam tour packages
travel agent di semarang
sulawesi tour
paket tour eropa
penerbangan haji
medan travel agency
bandung tour package
singapore airlines tour
islam umrah
paket wisata hongkong
emak ingin naik haji movie
umrah cairo
paket tour ke vietnam
korea ski tour
cerita haji
emak mau naik haji
pengalaman haji
jogja tour package
jakarta bandung tour package
surabaya tour package
mitra travel agency
umroh
umrah
rent on tour
emak naik haji
a tour operator ,
dan travel ,
travel ke yogyakarta
haji mp
travel umroh
lombok travel ,
travel agent indonesia
travel agent in indonesia
travel murah
bali travel agent
umrah from dubai
pakej haji
paket tour singapura
batam travel
film emak naik haji
emak ingin naik haji download
paket tour singapore
buana tour
[umroh]
paket umroh
paket umrah
travel agent di surabaya
umroh tour
travel agent in bandung
download film emak ingin naik haji
anta travel
doa doa umrah
travel agent di yogyakarta
batam tour package
batam tour packages
travel agent di semarang
sulawesi tour
paket tour eropa
penerbangan haji
medan travel agency
bandung tour package
singapore airlines tour
islam umrah
paket wisata hongkong
emak ingin naik haji movie
umrah cairo
paket tour ke vietnam
korea ski tour
cerita haji
emak mau naik haji
pengalaman haji
jogja tour package
jakarta bandung tour package
surabaya tour package
mitra travel agency
Haji
Haji 2011
cara menunaikan haji
paket haji peralatan haji
cara menunaikan haji
musim haji
catatan haji
cerita haji
video panduan haji
belajar haji
cara mengerjakan haji dan umrah
panduan haji powerpoint
daftar haji online
quota haji
umrah haji
haji info
haji travel
haj tours
rukun haji
panduan haji
umroh tour
talbiyah haji
cara menunaikan haji
paket haji peralatan haji
cara menunaikan haji
musim haji
catatan haji
cerita haji
video panduan haji
belajar haji
cara mengerjakan haji dan umrah
panduan haji powerpoint
daftar haji online
quota haji
umrah haji
haji info
haji travel
haj tours
rukun haji
panduan haji
umroh tour
talbiyah haji
Kamis, 05 Agustus 2010
Peluang Usaha Franchise / Waralaba Travel Haji dan Umroh
Dapatkan Bisnis Waralaba / Franchise Travel Haji dan Umrah
Dari PT.Happy Prima Wisata hanya dengan Rp.135.000.000 Saja
Informasi dan Presentasi, Hubungi:
Meita Laksmiati
0813-10655056
Dari PT.Happy Prima Wisata hanya dengan Rp.135.000.000 Saja
Informasi dan Presentasi, Hubungi:
Meita Laksmiati
0813-10655056
Kamis, 29 Juli 2010
Ibadah Haji
Haji (Bahasa Arab: حج, Hajj) adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.
Daftar isi
* 1 Definisi
* 2 Latar belakang ibadah haji
* 3 Jenis ibadah haji
* 4 Kegiatan ibadah haji
* 5 Lokasi utama dalam ibadah haji
o 5.1 Makkah Al Mukaromah
o 5.2 Arafah
o 5.3 Muzdalifah
o 5.4 Mina
o 5.5 Madinah
* 6 Tempat bersejarah
o 6.1 Jabal Nur dan Gua Hira
o 6.2 Jabal Tsur
o 6.3 Jabal Rahmah
o 6.4 Jabal Uhud
o 6.5 Makam Baqi'
o 6.6 Masjid Qiblatain
* 7 Rekaman tragedi ibadah haji
* 8 Trivia
* 9 Referensi
* 10 Lihat pula
* 11 Pranala luar
Definisi
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. [1] Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain. [2]
Latar belakang ibadah haji
Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. [2] Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ritual thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.
Jenis ibadah haji
Ritual haji, rukun Islam yang terakhir.
Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.
Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.[3][1]
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.[1]
* Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
* Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
* Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.
Kegiatan ibadah haji
Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:
* Sebelum 8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
* 8 Dzulhijjah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8 Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Jamaah kemudian berangkat menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah haji harus bermalam di Mina.
* 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.
* 10 Dzulhijjah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).
* 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
* 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
* Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.
Daftar isi
* 1 Definisi
* 2 Latar belakang ibadah haji
* 3 Jenis ibadah haji
* 4 Kegiatan ibadah haji
* 5 Lokasi utama dalam ibadah haji
o 5.1 Makkah Al Mukaromah
o 5.2 Arafah
o 5.3 Muzdalifah
o 5.4 Mina
o 5.5 Madinah
* 6 Tempat bersejarah
o 6.1 Jabal Nur dan Gua Hira
o 6.2 Jabal Tsur
o 6.3 Jabal Rahmah
o 6.4 Jabal Uhud
o 6.5 Makam Baqi'
o 6.6 Masjid Qiblatain
* 7 Rekaman tragedi ibadah haji
* 8 Trivia
* 9 Referensi
* 10 Lihat pula
* 11 Pranala luar
Definisi
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. [1] Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain. [2]
Latar belakang ibadah haji
Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. [2] Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ritual thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.
Jenis ibadah haji
Ritual haji, rukun Islam yang terakhir.
Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.
Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.[3][1]
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.[1]
* Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
* Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
* Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.
Kegiatan ibadah haji
Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:
* Sebelum 8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
* 8 Dzulhijjah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8 Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Jamaah kemudian berangkat menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah haji harus bermalam di Mina.
* 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.
* 10 Dzulhijjah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).
* 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
* 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
* Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).
Ibadah Umrah
Umrah (bahasa Arab: عمرة) adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.
Pada istilah teknis syari'ah, Umrah berarti melaksanakan Tawaf di Ka'bah dan Sa'i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari Miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.
Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.
Syarat ,Wajib, dan Rukun Umrah
Syarat untuk mengerjakan umrah sama dengan syarat untuk mengerjakan haji.Sedangkan rukun umrah adalah :
1. Ihram
2. Tawaf
3. Sai
4. Mencukur rambut kepala atau memotong sebagian(tahalul)
5. Tertib
Adapun wajib umrah hanya satu, yaitu memulai ihram dari miqat.
Tipe Umrah
Terdapat beberapa tipe umrah, yang umum adalah umrah yang digabungkan dengan pelaksanaan haji seperti pada haji tamattu, adapula umrah yang tidak terkait dengan haji.
1. Umrah Mufradah
2. Umrah Tamattu'
3. Umrah Sunah
Tata Cara umrah
Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
2. Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
3. Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika 'umrotan atau Labbaikallahumma bi'umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika laka.
4. Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum memasukinya.
5. Sesampai di ka'bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
6. Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka'bah dijadikan berada di sebelah kiri.
7. Shalat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surah Al-Kafirun pada raka'at pertama dan Al-Ikhlas pada raka'at kedua.
8. Sa'i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya'aairillah. Abda'u bima bada'allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa'dahu wa shodaqo 'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya.
9. Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah disertai dengan doa.
10. Sa'i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
11. Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
12. Dengan demikian selesai sudah amalan umrah
Pada istilah teknis syari'ah, Umrah berarti melaksanakan Tawaf di Ka'bah dan Sa'i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari Miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.
Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.
Syarat ,Wajib, dan Rukun Umrah
Syarat untuk mengerjakan umrah sama dengan syarat untuk mengerjakan haji.Sedangkan rukun umrah adalah :
1. Ihram
2. Tawaf
3. Sai
4. Mencukur rambut kepala atau memotong sebagian(tahalul)
5. Tertib
Adapun wajib umrah hanya satu, yaitu memulai ihram dari miqat.
Tipe Umrah
Terdapat beberapa tipe umrah, yang umum adalah umrah yang digabungkan dengan pelaksanaan haji seperti pada haji tamattu, adapula umrah yang tidak terkait dengan haji.
1. Umrah Mufradah
2. Umrah Tamattu'
3. Umrah Sunah
Tata Cara umrah
Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
2. Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
3. Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika 'umrotan atau Labbaikallahumma bi'umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika laka.
4. Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum memasukinya.
5. Sesampai di ka'bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
6. Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka'bah dijadikan berada di sebelah kiri.
7. Shalat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surah Al-Kafirun pada raka'at pertama dan Al-Ikhlas pada raka'at kedua.
8. Sa'i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya'aairillah. Abda'u bima bada'allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa'dahu wa shodaqo 'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya.
9. Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah disertai dengan doa.
10. Sa'i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
11. Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
12. Dengan demikian selesai sudah amalan umrah
Rabu, 28 Juli 2010
‘Pergi Haji dan Umrah Bukan Mimpi’ oleh Ustad Yusuf Mansur
Taushiyah ‘Pergi Haji dan Umrah Bukan Mimpi’ oleh Ustad Yusuf Mansur
Banyak yang kepengen berhaji dan umrah, namun tidak melayangkan permintaan dan doa kepada Allah, Yang Memiliki Ka’bah. Mari kita berdoa supaya bisa pergi haji dan umrah. Kalau bisa doanya jangan tanggung-tanggung. Sebut sama Allah supaya bisa pergi haji dan umrah sekeluarga, dan bisa pula membiayai orang berhaji dan umrah.
Ada sedikit tips:
Jika berdoa saban hari ga bisa dan belom tentu bisa, yang karenanya jadilah ga istiqamah sebutannya, coba jajal memohon kepada Allah saban Jum’at pagi. Ba’da shubuh, sama keluarga, duduk baca Yaasiin sepulangnya dari masjid. Sesiapa yang baca Yaasiin akan dimudahkan Allah urusan hajatnya.
Kemudian lengkapi dengan sedekah Jum’at: misal memberi sarapan kepada orang lain, membagi sedekah kepada masjid-masjid sekitar rumah atau kantor, atau membagikan amplop kepada yatim-yatim dan fakir miskin. Syukur-syukur mau ngegedein maslahat Yaasiin, dengan mengundang aja jamaah shubuh plus anak-anak yatim dan miskin sekitar untuk mampir ke rumah sarapan di rumah.
Layangkan sedikit doa bersama sebelomnya sarapan. Jangan lupa, sertakan mereka yang ikut sarapan agar juga diberangkatkan Allah haji dan umrah. Pasti mereka seneng mendengar doa yang membawa mereka juga. Rutinkan ini, insya Allah, pergi haji dan umrah, sejengkal tangan. Bila saudara mau, tetapkan hari mulainya (boleh bukan Jum’at. Hanya kalo Jum’at itu jadi sayyidul ayyam, seutama-utamanya hari).
Kemudian catat grafik perkembangannya seputar rizki, dan kemudian berbagi ceritalah tentang apa yang terjadi di kemudian hari, setelah sekian minggu misalnya. Penting untuk saudara memulai, dan mencatat. Supaya tahu apa perkembangannya (baca: hasilnya), dan kemudian berbagi pengalaman setelahnya.
Waba’du, demi Allah, pergi haji dan umrah, bener-bener hak semua orang; ada maupun ga ada duit. Asal benar-benar rajin meminta sama Allah (berdoa), niscaya Allah akan berangkatkan. Saya pengen sekali kita ngadain seminar-seminar gratis tentang pergi haji dan umrah bukan mimpi.
Mudah-mudahan dah ya kesampaian. Supaya semua saudara-saudara kita bisa dan pernah sujud di depan Ka’bah beneran.
Salam, Yusuf Mansur
Banyak yang kepengen berhaji dan umrah, namun tidak melayangkan permintaan dan doa kepada Allah, Yang Memiliki Ka’bah. Mari kita berdoa supaya bisa pergi haji dan umrah. Kalau bisa doanya jangan tanggung-tanggung. Sebut sama Allah supaya bisa pergi haji dan umrah sekeluarga, dan bisa pula membiayai orang berhaji dan umrah.
Ada sedikit tips:
Jika berdoa saban hari ga bisa dan belom tentu bisa, yang karenanya jadilah ga istiqamah sebutannya, coba jajal memohon kepada Allah saban Jum’at pagi. Ba’da shubuh, sama keluarga, duduk baca Yaasiin sepulangnya dari masjid. Sesiapa yang baca Yaasiin akan dimudahkan Allah urusan hajatnya.
Kemudian lengkapi dengan sedekah Jum’at: misal memberi sarapan kepada orang lain, membagi sedekah kepada masjid-masjid sekitar rumah atau kantor, atau membagikan amplop kepada yatim-yatim dan fakir miskin. Syukur-syukur mau ngegedein maslahat Yaasiin, dengan mengundang aja jamaah shubuh plus anak-anak yatim dan miskin sekitar untuk mampir ke rumah sarapan di rumah.
Layangkan sedikit doa bersama sebelomnya sarapan. Jangan lupa, sertakan mereka yang ikut sarapan agar juga diberangkatkan Allah haji dan umrah. Pasti mereka seneng mendengar doa yang membawa mereka juga. Rutinkan ini, insya Allah, pergi haji dan umrah, sejengkal tangan. Bila saudara mau, tetapkan hari mulainya (boleh bukan Jum’at. Hanya kalo Jum’at itu jadi sayyidul ayyam, seutama-utamanya hari).
Kemudian catat grafik perkembangannya seputar rizki, dan kemudian berbagi ceritalah tentang apa yang terjadi di kemudian hari, setelah sekian minggu misalnya. Penting untuk saudara memulai, dan mencatat. Supaya tahu apa perkembangannya (baca: hasilnya), dan kemudian berbagi pengalaman setelahnya.
Waba’du, demi Allah, pergi haji dan umrah, bener-bener hak semua orang; ada maupun ga ada duit. Asal benar-benar rajin meminta sama Allah (berdoa), niscaya Allah akan berangkatkan. Saya pengen sekali kita ngadain seminar-seminar gratis tentang pergi haji dan umrah bukan mimpi.
Mudah-mudahan dah ya kesampaian. Supaya semua saudara-saudara kita bisa dan pernah sujud di depan Ka’bah beneran.
Salam, Yusuf Mansur
Senin, 26 Juli 2010
Umroh dan Haji Keywords
rukun,informasi,jemaah,tenaga kesehatan,pemberangkatan,ongkos,biaya,
paket,jadwal,travel,umroh,2010,2011,ramadhan,umroh plus,biro perjalanan,berita,kepulangan,tour travel
paket,jadwal,travel,umroh,2010,2011,ramadhan,umroh plus,biro perjalanan,berita,kepulangan,tour travel
Label:
2010,
2011,
berita,
biaya,
biro perjalanan,
informasi,
jadwal,
jemaah,
kepulangan,
ongkos,
paket,
pemberangkatan,
ramadhan,
rukun,
tenaga kesehatan,
tour travel,
travel,
umroh,
umroh plus
Minggu, 25 Juli 2010
Peluang Usaha
Peluang Usaha Untuk anda dengan modal kecil dan kesempatan yang besar. Tanpa biaya sewa ruko, tanpa karyawan, anda menikmati 100% hasilnya.
Setiap Agen Haji / umrah Berhak mendapatkan Fee sebesar Rp. 2.000.000,-/ jamaah yang didaftarkan dan Rp. 5.000.000,-/ jamaah haji plus yang di daftarkan.
Anda cukup mendaftar sebagai agen dari PT. Happy Prima.
Setiap Agen Haji / umrah Berhak mendapatkan Fee sebesar Rp. 2.000.000,-/ jamaah yang didaftarkan dan Rp. 5.000.000,-/ jamaah haji plus yang di daftarkan.
Anda cukup mendaftar sebagai agen dari PT. Happy Prima.
Legalitas / Perjanjian
Legalitas / Perjanjian
DIVISI MARKETING PRIMA SAIDAH
PT HAPPY PRIMA
Berdiri tanggal 13 Oktober 1999 dengan cabang di 25 propinsi
Nama Merk Dagang " Rahmatan Lil "Alamin"
SK Depag D/143 2009
Dinas Pariwisata Kota Jakarta No.740/1.588.23 izin dari tahun 1999 No. 146/IU-BPW/KW.PSB/12/99
Surat Keterangan Domisili No. 303/1.824.511
DepKeu RI Dirjen Pajak No. PEM-00914/WPJ.04/KP.0703/2010
NPWP: 01.860.136.0-014.000
Asita No. KEP.KU. 133/DPP/III/2000
TDP PT No.09.03.1.63.64014
DIVISI MARKETING PRIMA SAIDAH
PT HAPPY PRIMA
Berdiri tanggal 13 Oktober 1999 dengan cabang di 25 propinsi
Nama Merk Dagang " Rahmatan Lil "Alamin"
SK Depag D/143 2009
Dinas Pariwisata Kota Jakarta No.740/1.588.23 izin dari tahun 1999 No. 146/IU-BPW/KW.PSB/12/99
Surat Keterangan Domisili No. 303/1.824.511
DepKeu RI Dirjen Pajak No. PEM-00914/WPJ.04/KP.0703/2010
NPWP: 01.860.136.0-014.000
Asita No. KEP.KU. 133/DPP/III/2000
TDP PT No.09.03.1.63.64014
Hak Jamaah
Hak yang didapat oleh calon jamaah umrah / haji plus
1. Voucher Diskon Umrah / haji plus 350 USD tanpa batas waktu.
2. Kartu Keagenan berlaku semur hidup dan dapat diwariskan.
3. Asuransi kecelakaan allianz Rp. 50.000.000,-
4. Souvenir
5. Hak Usaha Muhasabah
( Rp.2.000.000,-), Attaawun ( Rp.500.000,-), Mudharabah ( Rp.500.000,-)
1. Voucher Diskon Umrah / haji plus 350 USD tanpa batas waktu.
2. Kartu Keagenan berlaku semur hidup dan dapat diwariskan.
3. Asuransi kecelakaan allianz Rp. 50.000.000,-
4. Souvenir
5. Hak Usaha Muhasabah
( Rp.2.000.000,-), Attaawun ( Rp.500.000,-), Mudharabah ( Rp.500.000,-)
Syarat Jamaah
Syarat-syarat peserta / jamaah umrah / haji-plus
1. Ada niat berangkat haji / umrah
2. Mengisi biodata
3. Membayar DP 3.6 juta atau gratis bila membawa 2 jamaah secara bersamaan.
1. Ada niat berangkat haji / umrah
2. Mengisi biodata
3. Membayar DP 3.6 juta atau gratis bila membawa 2 jamaah secara bersamaan.
Cara Pergi Umrah dan Haji Gratis Tanpa Keluarkan Uang
Cara Pergi Umrah dan Haji Gratis Tanpa Keluarkan Uang
Pergi ke tanah suci dengan umrah atau haji adalah impian setiap muslim, namun di lihat dari biaya yang mesti di keluarkan untuk umrah sebesar $1600 atau haji plus yang berkisar $7000 belum lagi biaya tetek-bengeknya membuat pergi haji atau pergi umrah adalah sesuatu yang mustahil dipenuhi bagi sebagian orang, namun kini tersedia kesempatan dan kemudahan bagi mereka yang memang ingin berniat pergi umrah bahkan haji-plus untuk bisa berangkat tanpa mengeluarkan biaya sama sekali alias gratis.
Kok bisa?, iyalah tentunya ada konpensasi lain yang mesti kita lakukan alias mengeluarkan energi untuk memprospek orang lain untuk ikut pergi haji atau umroh, salah satunya dengan mengikuti program pergi haji bersama PRIMA SAIDAH PT. Happy Prima yang telah berpengalaman menyelanggarakan perjalanan haji dan umroh sejak tahun 1999 yang berkantor di Mampang Prapatan Jakarta, Awal bulan Juli 2010 kemarin rombongan berangkat di dampingi Ustadz Uje dengan fasilitas bintang 5 tentunya dan selanjutnya ada program umrah plus Turkey di akhir bulan Februari 2011. Perlu di ketahui program ini baru mulai di jalankan di tahun 2010 sebagai program inovasi divisi marketing.
Salah satunya hal ini dilakukan ibu Farida Ningsih yang berdomisili di Bekasi,beliau baru daftar program ini tanpa mengeluarkan uang sedikitpun caranya mengajak 2 teman facebooknya untuk ikutan pergi berangkat umroh dengan biaya 3.6 juta ( biaya pendaftaran syarat ikutan program pergi haji dan umroh ). loh kok bu Farida dapat gratis? dari mana?, Bu farida dapat penghasilan 4 juta rupiah dari 2 orang teman yang diajaknya tau 2 juta per orang, yang 3.6 digunakan sebagai biaya pendaftaran, dan sisanya 400rb masuk di rekening tabungan pribadi bu farida, jadi setelah kita mendaftar kita punya hak mendapatkan fee 2 jt per jamaah, berarti bila kita bisa mengajak 8 orang bisa menghasilkan 16 juta rupiah. tertarik?
Tentunya ini adalah tips saja sebagai sharing pengalaman, bila kamu sudah punya uang sebesar 3.6 juta sebaiknya setorkan saja uang tersebut lalu mereferensikan 8 orang agar bisa bareng berangkat umrohnya di bulan Februari 2011 insya allah bersama Ust. Uje ( dalam konfirmasi) atau bila kamu ulet malah bisa mendapatkan paket Haji-Plus loh dibulan November 2011, jangan khawatir semua uang yang telah di setor bisa diambil kapanpun utuh alias tidak hangus karena sebab tertentu.
Jadi kini pergi umroh dan haji jauh lebih mudah dan terjangkau bagi kita semua.
Selamat mencoba !
Butuh brosur dan Info lebih lanjut hubungi:
cheriatna@gmail.com
021-70692409
Silahkan share catatan ini, mungkin bermanfaat juga untuk kawan2 kamu.
Pergi ke tanah suci dengan umrah atau haji adalah impian setiap muslim, namun di lihat dari biaya yang mesti di keluarkan untuk umrah sebesar $1600 atau haji plus yang berkisar $7000 belum lagi biaya tetek-bengeknya membuat pergi haji atau pergi umrah adalah sesuatu yang mustahil dipenuhi bagi sebagian orang, namun kini tersedia kesempatan dan kemudahan bagi mereka yang memang ingin berniat pergi umrah bahkan haji-plus untuk bisa berangkat tanpa mengeluarkan biaya sama sekali alias gratis.
Kok bisa?, iyalah tentunya ada konpensasi lain yang mesti kita lakukan alias mengeluarkan energi untuk memprospek orang lain untuk ikut pergi haji atau umroh, salah satunya dengan mengikuti program pergi haji bersama PRIMA SAIDAH PT. Happy Prima yang telah berpengalaman menyelanggarakan perjalanan haji dan umroh sejak tahun 1999 yang berkantor di Mampang Prapatan Jakarta, Awal bulan Juli 2010 kemarin rombongan berangkat di dampingi Ustadz Uje dengan fasilitas bintang 5 tentunya dan selanjutnya ada program umrah plus Turkey di akhir bulan Februari 2011. Perlu di ketahui program ini baru mulai di jalankan di tahun 2010 sebagai program inovasi divisi marketing.
Salah satunya hal ini dilakukan ibu Farida Ningsih yang berdomisili di Bekasi,beliau baru daftar program ini tanpa mengeluarkan uang sedikitpun caranya mengajak 2 teman facebooknya untuk ikutan pergi berangkat umroh dengan biaya 3.6 juta ( biaya pendaftaran syarat ikutan program pergi haji dan umroh ). loh kok bu Farida dapat gratis? dari mana?, Bu farida dapat penghasilan 4 juta rupiah dari 2 orang teman yang diajaknya tau 2 juta per orang, yang 3.6 digunakan sebagai biaya pendaftaran, dan sisanya 400rb masuk di rekening tabungan pribadi bu farida, jadi setelah kita mendaftar kita punya hak mendapatkan fee 2 jt per jamaah, berarti bila kita bisa mengajak 8 orang bisa menghasilkan 16 juta rupiah. tertarik?
Tentunya ini adalah tips saja sebagai sharing pengalaman, bila kamu sudah punya uang sebesar 3.6 juta sebaiknya setorkan saja uang tersebut lalu mereferensikan 8 orang agar bisa bareng berangkat umrohnya di bulan Februari 2011 insya allah bersama Ust. Uje ( dalam konfirmasi) atau bila kamu ulet malah bisa mendapatkan paket Haji-Plus loh dibulan November 2011, jangan khawatir semua uang yang telah di setor bisa diambil kapanpun utuh alias tidak hangus karena sebab tertentu.
Jadi kini pergi umroh dan haji jauh lebih mudah dan terjangkau bagi kita semua.
Selamat mencoba !
Butuh brosur dan Info lebih lanjut hubungi:
cheriatna@gmail.com
021-70692409
Silahkan share catatan ini, mungkin bermanfaat juga untuk kawan2 kamu.
Label:
haji gratis,
pergi haji,
pergi umrah,
umrah gratis
Langganan:
Postingan (Atom)